Tanaman kelapa sawit baru dapat berproduksi setelah berumur sekitar 30 bulan setelah ditanam di lapangan. Buah yang dihasilkan disebut tandan buah segar (TBS) atau disebut Fresh Fruit Bunch (FFB). Produktivitas tanaman kelapa sawit meningkat mulai umur 3 – 14 tahun dan akan menurun kembali setelah umur 15 – 25 tahun. Setiap pohon sawit dapat menghasilkan 10 – 15 TBS per tahun dengan berat 3 – 40 kg per tandan, tergantung umur tanaman. Dalam satu tandan terdapat 1.000 – 3.000 brondolan dengan berat brondolan berkisar 10 – 20 gr (Pahan, 2008).
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) yaitu tanaman jenis palem-paleman (palmae), buahnya menghasilkan minyak kelapa sawit yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan industri dan rumah tangga. Kelapa sawit diketahui bersal dari Guenea di Afrika dan diperkenalkan ke Indonesia sejak zaman Belanda (1848). Sekarang kelapa sawit sudah berkembang sangat pesat, khususnya di Malaysia dan Indonesia, dan sedikit di Thailand. Dikatakan bahwa secara bersama Indonesia dan Malaysia menguasai lebih dari 95% produksi kelapa sawit di dunia saat ini (Bakar, 2003).
Klasifikasi dan Morfologi Kelapa Sawit
a. Klasifikasi Kelapa Sawit
Berdasarkan klasifikasi botani, kelapa sawit dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
1. Divisi : Spermatophyta
2. Sub-Divisi : Angiospermae
3. Kelas : Monocotyledonae
4. Ordo : Palmales
5. Famili : Palmaceae
6. Genus : Elaeis
7. Spesies : Elaeis guineensis jacq
b. Akar
Kelapa sawit yang baru tumbuh memiliki akar tunggang, tetapi akar ini mudah mati dan akan segera berganti dengan akar serabut. Akar serabut memiliki sedikit percabangan, membentuk anyaman rapat dan tebal. Sebagian akar akan tumbuh ke arah samping (horizontal) dan lurus ke arah bawah (vertikal).
Akar tanaman kelapa sawit ini dapat menembus kedalaman 8 meter di dalam tanah sedangkan yang tumbuh ke samping bisa mencapai radius 16 meter. Keadaan ini tergantung pada umur tanaman, pemeliharaan dan keadaan tanah. Sistem perakaran seperti ini yang membuat tanaman kelapa sawit tidak mudah tumbang.
c. Batang
Batang kelapa sawit di perkebunan umumnya berdiameter 45-60 cm. Biasanya pangkal-pangkal daun melekat beberapa tahun pada batang berangsur- angsur lepas pada umur 11 tahun. Tinggi tanaman mencapai 20 m lebih, sedangkan di perkebunan pada umumnya 15-18 m.
d. Daun
Daun dibentuk di dekat titik tumbuh. Setiap bulan biasanya akan tumbuh dua lembar daun. Arah pertumbuhan daun pupus tegak lurus ke atas dan berwarna kuning. Anak daun (leaf let) pada daun normal berjumlah 80-120 lembar.
e. Buah
Buah kelapa sawit tersusun dalam tandan buah hingga beberapa tingkat dan pada buah yang sehat dapat mencapai 10 tingkat. Tiap buah panjangnya 2-5 cm dan beratnya dapat melebihi 30 gram, akan masak kira-kira 5-6 bulan setelah penyerbukan yang terdiri dari beberapa bagian diantaranya : kulit buah (exocarp), daging buah (mesocarp),cangkang (endocarp) dan inti ( kernel).
Berdasarkan ketebalan daging buah dan cangkang kelapa sawit dapat dibedakan atas 3 tipe yaitu :
1. Tipe Higrescens
Ciri-cirinya: Buah mentah berwarna ungu (violet) sampai hijau pada ujungnya, sedangkan pangkalnya agak pucat setelah masak berubah menjadi kuning kemerahan.
2. Tipe Virescens
Ciri-cirinya: Buah mentah berwarna hijau setelah masak menjadi orange kemerahan tetapi ujungnya tetap kehijauan.
Kelapa Sawit Super yang ada di Labuhan Batu, Sumatera Utara
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) yaitu tanaman jenis palem-paleman (palmae), buahnya menghasilkan minyak kelapa sawit yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan industri dan rumah tangga. Kelapa sawit diketahui bersal dari Guenea di Afrika dan diperkenalkan ke Indonesia sejak zaman Belanda (1848). Sekarang kelapa sawit sudah berkembang sangat pesat, khususnya di Malaysia dan Indonesia, dan sedikit di Thailand. Dikatakan bahwa secara bersama Indonesia dan Malaysia menguasai lebih dari 95% produksi kelapa sawit di dunia saat ini (Bakar, 2003).
Klasifikasi dan Morfologi Kelapa Sawit
a. Klasifikasi Kelapa Sawit
Berdasarkan klasifikasi botani, kelapa sawit dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
1. Divisi : Spermatophyta
2. Sub-Divisi : Angiospermae
3. Kelas : Monocotyledonae
4. Ordo : Palmales
5. Famili : Palmaceae
6. Genus : Elaeis
7. Spesies : Elaeis guineensis jacq
b. Akar
Kelapa sawit yang baru tumbuh memiliki akar tunggang, tetapi akar ini mudah mati dan akan segera berganti dengan akar serabut. Akar serabut memiliki sedikit percabangan, membentuk anyaman rapat dan tebal. Sebagian akar akan tumbuh ke arah samping (horizontal) dan lurus ke arah bawah (vertikal).
Akar tanaman kelapa sawit ini dapat menembus kedalaman 8 meter di dalam tanah sedangkan yang tumbuh ke samping bisa mencapai radius 16 meter. Keadaan ini tergantung pada umur tanaman, pemeliharaan dan keadaan tanah. Sistem perakaran seperti ini yang membuat tanaman kelapa sawit tidak mudah tumbang.
c. Batang
Batang kelapa sawit di perkebunan umumnya berdiameter 45-60 cm. Biasanya pangkal-pangkal daun melekat beberapa tahun pada batang berangsur- angsur lepas pada umur 11 tahun. Tinggi tanaman mencapai 20 m lebih, sedangkan di perkebunan pada umumnya 15-18 m.
d. Daun
Daun dibentuk di dekat titik tumbuh. Setiap bulan biasanya akan tumbuh dua lembar daun. Arah pertumbuhan daun pupus tegak lurus ke atas dan berwarna kuning. Anak daun (leaf let) pada daun normal berjumlah 80-120 lembar.
e. Buah
Buah kelapa sawit tersusun dalam tandan buah hingga beberapa tingkat dan pada buah yang sehat dapat mencapai 10 tingkat. Tiap buah panjangnya 2-5 cm dan beratnya dapat melebihi 30 gram, akan masak kira-kira 5-6 bulan setelah penyerbukan yang terdiri dari beberapa bagian diantaranya : kulit buah (exocarp), daging buah (mesocarp),cangkang (endocarp) dan inti ( kernel).
Berdasarkan ketebalan daging buah dan cangkang kelapa sawit dapat dibedakan atas 3 tipe yaitu :
- Dura, dimana daging buah relatif tipis, kernel ( inti) besar dan cangkang tebal.
- Tenera, merupakan hasil persilangan antara dura dan fisifera, daging buah relatif tebal,cangkang tipis, dengan kandungan minyak yang tinggi serta inti yang relatif sedang.
- Fisifera, daging buah tebal, inti kecil dan mempunyai cangkang tipis.
1. Tipe Higrescens
Ciri-cirinya: Buah mentah berwarna ungu (violet) sampai hijau pada ujungnya, sedangkan pangkalnya agak pucat setelah masak berubah menjadi kuning kemerahan.
2. Tipe Virescens
Ciri-cirinya: Buah mentah berwarna hijau setelah masak menjadi orange kemerahan tetapi ujungnya tetap kehijauan.
Kelapa Sawit Super yang ada di Labuhan Batu, Sumatera Utara