Metode proyeksi permintaan dapat digunakan untuk hampir semua
bidang usaha yang berjangka waktu 3 sampai 5 tahun dan cukup efektif karena
biasanya disesuaikan dengan siklus hidup suatu produk. Penggunaannya didasarkan
pada kondisi historis permintaan produk beberapa tahun sebelumnya secara deret
waktu. Kemudian, dengan menggunakan metode least
square (metode kuadrat terkecil yaitu metode yang digunakan untuk analisis time series), deretan angka tersebut
diekstrapolasikan secara garis lurus untuk mengetahui perkiraan proyeksi
permintaan pada masa yang akan datang. Proyeksi permintaan sangat erat
kaitannya dengan forecasting
(peramalan) (Subagyo, 2007).
Peramalan permintaan merupakan usaha untuk
mengetahui jumlah produk atau sekelompok produk dimasa yang akan datang dalam
satu kondisi. Didalam kegiatan peramalan permintaan tidaklah harus diartikan
sebagai kegiatan yang bertujuan untuk mengukur permintaan dimasa yang akan
datang secara pasti, melainkan sekedar usaha untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya hal yang berlawanan antara keadaan yang sungguh - sungguh terjadi
dikemudian hari dengan apa yang menjadi hasil peramalan (Susan, 2011).
Agar dapat memproyeksikan persediaan
produk dimasa mendatang perlu ditelaah kecendrungan perkembangan permintaan
produk tersebut dimasa lampau hingga dewasa ini. Melalui analisis ini akan dapat
dinilai lingkungan kompetisi atas produk-produk alternatif dan akan dapat
diestimasi pangsa pasar potensial yang dapat diambil. Selain itu informasi
demikian membantu perusahaan untuk mendesain strategi perolehan bahan baku dan
pemrosesan, serta membuat rencana pemasaran secara menyeluruh (Anonimous, 2005).
No comments:
Post a Comment