Kacang panjang adalah salah satu jenis
sayuran yang sudah sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia maupun
dunia. Masyarakat dunia menyebutnya dengan nama Yardlong Beans/Cow Peas. Plasma
nutfah tanaman kacang panjang berasal dari India dan Cina. Adapun yang menduga
berasal dari kawasan Afrika. Plasma nutfah kacang uci (Vigna umbellata)
diketemukan tumbuh liar di daerah Himalaya india, sedangkan plasma nutfah
kacang tunggak (Vigna unguculata) merupakan asli dari Afrika. Oleh karena itu,
tanaman kacang panjang tipe merambat berasal dari daerah tropis dan Afrika,
terutama Abbisinia dan Ethiopia.
Kacang panjang merupakan salah satu tanaman sayuran sebagai sumber
vitamin dan mineral. Fungsinya sebagai pengatur metabolisme tubuh, meningkatkan
kecerdasan dan ketahanan tubuh memperlancar proses pencernaan karena kandungan
seratnya yang tinggi
Alat
Adapun alat yang digunakan adalah cangkul, parang, ember, gembor, tugal,
plong, tugal, palu,
gunting,bamboo, ,
meteran, tali rafia, timbangan, pisau, kantong plastic, kamera, alat tulis,
pengaris.
Pengolahan Lahan
Lahan
yang digunakan adalah lahan yang baru, lalu dibersihkan dari gulma dan
kotoran-kotoran lainya, lahan dicangkul dengan kedalaman sekitar 20-30 cm, dan
diistirahatkan atau dibiarkan selama 1 minggu. Lahan dibagi menjadi 7 blok bedengan, dengan jarak antar blok tersebut 60 cm. Dimana masing-masing petak berukuran 100 cm x 600 cm.
Pemberian Pupuk NPK, Dolomit dan Pupuk Kandang
Pupuk NPK, Dolomit dan Pupuk Kandang diberikan sebelum tanam dengan cara disebarkan secara
merata pada lahan dan dicampur pada tanah dan dibalik. Dosis pupuk NPK
diberikan sesuai dengan perlakuan yaitu 18 gram/ m2,
pupuk kandang kurang lebih 0,2 kg/ m2 dan dolomite 75 gr/m2
. Sebelum melakukan penaburan pupuk dolomite harus melakukan pengecekan pHtanah
terlebih dahulu, agar pemberian dolomite dapat sesuai dengan dosis yang telah
di anjurkan.
Penanaman
Penanaman benih dilakukan dengan cara
membuat lubang tanam dengan menggunakan tugal sedalam
1-3 cm. Pada setiap lubang tanam di
masukan 2 biji benih lalu ditutup
kembali dengan tanah kompos
Penjarangan
Penjarangan tanaman dilakukan pada umur 1
minggu setelah tanam dengan menyisakan 1 tanaman.
Penyiraman
Dilakukan
pagi atau sore hari disesuaikan dengan kelembaban tanah
Penyulaman
Dilakukan dengan mengganti tanaman yang
mati atau kurang baik dalam pertumbuhannya sampai dengan 7 hari setelah tanam.
Pemasangan Lanjaran dan gawar
Lanjaran digunakan untuk
jalur rambat tanaman kacang panjang dengan menggunakan bambu yang panjangnya sekitar 2
m. Lanjaran bambu ditancapkan dengan jarak
5-10 cm dari batang
tanaman, pemasangan lanjaran
dilakukan pada tanaman setelah berumur 7-10 hst. Sedangkan pemasangan
gawar dilakukan pada umur 8-11 hst.
Penyiangan dan Pembubunan
Penyiangan dilakukan dengan mencabut gulma
atau tumbuhan liar yang dianggap mengganggu pertumbuhan tanaman dan sekaligus
dilakukan pembubunan yang bertujuan untuk menguatkan berdirinya tanaman,
menjaga kegemburan tanah serta mendekatkan unsur hara pada akar tanaman,
pembubunan dilakukan setelah tanaman berumur 3 minggu dan 6 minggu setelah
tanam.
Pemangkasan/pewiwilan
Pemangkasan atau pewiwilan
daun dan cabang ruas 1-4 dilakukan 2 kali, dengan tujuan untuk merangsang/mempercepat pembungaan. Kegiatan
pemangkasan ini dilakukan sebelum tanaman berbunga yaitu pada
umur 15-20 hst. Caranya
yaitu dengan memotong cabang 1-4 ruas dengan menggunakan pisau tajam ataupun gunting.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit antar lain
dengan menjaga kebersihan lingkungan tanaman (sanitasi), penyemprotan hama dan
ulat daun dan belalang menggunakan insektisida Bestox dengan konsentrasi 2
cc/liter air. Penyemprotan dilakukan secara merata keseluruh bagian tanaman,
frekwensi penyemprotan yaitu 1 minggu dan dihentikan 10 hari menjelang panen
Pemupukan
Pemupukan
NPK diberikan pada umur 21 hst dan 35 hst sebanyak 15 gr/ tanaman.
sedangkan pupukan daun menggunakan Gandasil B, penyemprotan dilakukan pada umur
tanam 21-35 hst dengan dosis 2 cc/liter. Pemupukan KNO3 merah dilakukan pada
umur 7 hst dengan dosis 3gr/tanaman dan pada saat umur 21 hst dengan dosis 5
gr/tanaman.
Pemanenan
Pemanenan dilakukan pada saat
umur 37 hst, dengan criteria panen yaitu polong sudah membentuk sempurna dan
permukaan kulit masih halus semoga bermanfaat, mari tingkatkan kualitas pertanian Indonesia
No comments:
Post a Comment