Saturday 26 September 2015

BUDIDAYA KACANG PANJANG DAN BUNCIS





Kacang panjang adalah salah satu jenis sayuran yang sudah sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia maupun dunia. Masyarakat dunia menyebutnya dengan nama Yardlong Beans/Cow Peas. Plasma nutfah tanaman kacang panjang berasal dari India dan Cina. Adapun yang menduga berasal dari kawasan Afrika. Plasma nutfah kacang uci (Vigna umbellata) diketemukan tumbuh liar di daerah Himalaya india, sedangkan plasma nutfah kacang tunggak (Vigna unguculata) merupakan asli dari Afrika. Oleh karena itu, tanaman kacang panjang tipe merambat berasal dari daerah tropis dan Afrika, terutama Abbisinia dan Ethiopia.

Kacang panjang merupakan salah satu tanaman sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral. Fungsinya sebagai pengatur metabolisme tubuh, meningkatkan kecerdasan dan ketahanan tubuh memperlancar proses pencernaan karena kandungan seratnya yang tinggi

Alat

Adapun alat yang digunakan adalah cangkul, parang, ember, gembor, tugal, plong, tugal, palu, gunting,bamboo, , meteran, tali rafia, timbangan, pisau, kantong plastic, kamera, alat tulis, pengaris.

Pengolahan Lahan

Lahan yang digunakan adalah lahan yang baru, lalu dibersihkan dari gulma dan kotoran-kotoran lainya, lahan dicangkul dengan kedalaman sekitar 20-30 cm, dan diistirahatkan atau dibiarkan selama 1 minggu. Lahan dibagi menjadi 7 blok bedengan, dengan jarak antar blok tersebut 60 cm. Dimana masing-masing petak berukuran 100 cm x 600 cm. 
 
Pemberian Pupuk NPK, Dolomit dan Pupuk Kandang

 Pupuk NPK, Dolomit dan Pupuk Kandang diberikan sebelum tanam dengan cara disebarkan secara merata pada lahan dan dicampur pada tanah dan dibalik. Dosis pupuk NPK diberikan sesuai dengan perlakuan yaitu 18 gram/ m2, pupuk kandang kurang lebih 0,2 kg/ m2 dan dolomite 75 gr/m2 . Sebelum melakukan penaburan pupuk dolomite harus melakukan pengecekan pHtanah terlebih dahulu, agar pemberian dolomite dapat sesuai dengan dosis yang telah di anjurkan.

Penanaman

Penanaman benih dilakukan dengan cara membuat lubang tanam dengan menggunakan tugal sedalam 1-3 cm. Pada setiap lubang tanam di masukan 2 biji benih lalu ditutup kembali dengan tanah kompos

Penjarangan
Penjarangan tanaman dilakukan pada umur 1 minggu setelah tanam dengan menyisakan 1 tanaman.

Penyiraman
Dilakukan pagi atau sore hari disesuaikan dengan kelembaban tanah

 Penyulaman
Dilakukan dengan mengganti tanaman yang mati atau kurang baik dalam pertumbuhannya sampai dengan 7 hari setelah tanam.

Pemasangan Lanjaran dan gawar
 Lanjaran digunakan untuk jalur rambat tanaman kacang panjang dengan menggunakan bambu yang panjangnya sekitar 2 m. Lanjaran bambu ditancapkan dengan jarak  5-10 cm dari batang tanaman, pemasangan lanjaran dilakukan pada tanaman setelah berumur 7-10 hst. Sedangkan pemasangan gawar dilakukan pada umur 8-11 hst.

Penyiangan dan Pembubunan
Penyiangan dilakukan dengan mencabut gulma atau tumbuhan liar yang dianggap mengganggu pertumbuhan tanaman dan sekaligus dilakukan pembubunan yang bertujuan untuk menguatkan berdirinya tanaman, menjaga kegemburan tanah serta mendekatkan unsur hara pada akar tanaman, pembubunan dilakukan setelah tanaman berumur 3 minggu dan 6 minggu setelah tanam.

Pemangkasan/pewiwilan
Pemangkasan atau pewiwilan daun dan cabang ruas 1-4 dilakukan 2 kali, dengan tujuan untuk merangsang/mempercepat pembungaan. Kegiatan pemangkasan ini dilakukan sebelum tanaman berbunga yaitu pada umur 15-20 hst. Caranya yaitu dengan memotong cabang 1-4 ruas dengan menggunakan pisau tajam ataupun gunting.

Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit antar lain dengan menjaga kebersihan lingkungan tanaman (sanitasi), penyemprotan hama dan ulat daun dan belalang menggunakan insektisida Bestox dengan konsentrasi 2 cc/liter air. Penyemprotan dilakukan secara merata keseluruh bagian tanaman, frekwensi penyemprotan yaitu 1 minggu dan dihentikan 10 hari menjelang panen

Pemupukan
Pemupukan  NPK diberikan pada umur 21 hst dan 35 hst sebanyak 15 gr/ tanaman. sedangkan pupukan daun menggunakan Gandasil B, penyemprotan dilakukan pada umur tanam 21-35 hst dengan dosis 2 cc/liter. Pemupukan KNO3 merah dilakukan pada umur 7 hst dengan dosis 3gr/tanaman dan pada saat umur 21 hst dengan dosis 5 gr/tanaman.

Pemanenan
Pemanenan dilakukan pada saat umur 37 hst, dengan criteria panen yaitu polong sudah membentuk sempurna dan permukaan kulit masih halus 


semoga bermanfaat, mari tingkatkan kualitas pertanian Indonesia

 
 




No comments:

Post a Comment