Briket arang adalah yang diperoleh dengan membakar
biomassa kering dengan sedikit udara (karbonasi). Biomassa adalah bahan organic yang bersal dari jasad
hidup baik tumbuhan maupun hewan yang biasanya tidak dimanfaatkan dengan baik
dan dianggap sebagai sampah dan sering dimusnakan dengan cara dibakar, perlu
diketahui sumber energy biomassa mempunyai keuntungan antara lain :
- Energy dapat di manfaatkan secara terus menerus karena sifatnya yang renewable resource.
- Sumber energy ini relative tidak mengandung sulfur, sehingga tidak menyebabkan polusi udara sebagai manan yang terjadi pada bahan bakar fosil
- Pemanfaatan energy biomassa juga meningkatkan efisiensi pemanfaatan limbah pertanian, peternakan dan perkebunan.
Selama ini kendala
yang dialami pada pembauatn briket dari biomassa yaitu pada ketersediaan bahan
baku yang relative kecil sehingga dibutuhkan sumber biomassa yang melimpah dan
dapat diproduksi secara terus menerus.
Produk
samping dari pengolahan kelapa sawit adalah cangkang sawit yang asalnya dari
tempurung kelapa sawit. Cangkang sawit merupakan bagian paling keras pada
komponen yang terdapat pada kelapa sawit. Saat ini pemanfaatan cangkang sawit
di berbagai industri pengolahan minyak CPO belum begitu maksimal. Ditinjau dari
karakteristik bahan baku, jika dibandingkan dengan tempurung kelapa biasa,
tempurung kelapa sawit memiliki banyak kemiripan. Perbedaan yang mencolok yaitu
pada kadar abu (ash content) yang biasanya mempengaruhi kualitas produk yang
dihasilkan oleh tempurung kelapa dan cangkang kelapa sawit.
Cangkang kelapa
sawit merupakan salah satu limbah industry sawit yang cukup banyak, serta
sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah tersebut tidak mempunyai nilai ekonomis yang
tinggi namun bila dibiarkan berserakan akan menyebabkan lingkungan menjadi
rusak. Pemafaatan cangkang kelapa sawit
sebagai sumber energy berupa briket arang dapat memberikan keuntungan
secara financial, juga akan membantu didalam pelestarian lingkungan. Selain itu
pada cangkang kelapa sawit juga baik digunakan sebagai arang karena termasuk
bahan berlignoselulosa yang berkadar karbon tinggi dan mempunyai berat jenis
yang lebih tinggi daripada kayu yang mencapai 1,4 g/ml. Sehingga karakteristik
ini memungkinkan bahan tersebut baik untuk dijadikan arang yang mempunyai
energy panas tinggi sebesar 20.093 kJ/Kg.
Pemanfaatan limbah agaroindustri sebagai bahan baku
briket dinilai strategis untuk mengantikan BBM yang saat ini melambung tinggi
seperti minyak tanah yang sehari-hari digunakan oleh masyarakat ekonomi lemah.
Briket yang di hasilkan dari arang cangkang kelapa sawit ini lebih rama
linkungan karena tidak mengasilkan emisi gas beracun seperti NOx dan SOx.
Proses
produksi pembuatan briket cangkang kelapa sawit seperti berikut :
- Cangkang kelapa sawit, dibersihkan terlebih dahulu kemudian direndam dengan larutan NaOH, dengan lama perendaman 1 jam
- Setelah perendaman cangkang kelepa sawit selanjutnya ditiriskan dan dikeringkan
- Cankang sawit dimasukan kedalam kaleng pembakaran yang tahan panas dan tutup rapa
- Lalu panskan selama ± 4 jam sampai cangkang kelapa sawit menjadi arang dan tidak menghasilkan asp lagi
- Setelah proses pengarangan selesai pengarangan dihentikan dan biarkan arang sampai menjadi ding
- Kemudian sediakan tepung kanji dan ditambhka air
- Larutkan kanji tersebut diaduk dan dipanaskan diatas hot plate sambil ditambah air sampai terbentuk gel.
- Arang yang dihasilkan kemudian digiling dan diayak untuk mendapatkan arang denga ukuran 100 mesh
- Arang yang berukuran 100 mesh dicampr dengan perekat sampai benar-benar merata
- Campuran arang dan perekat dimasukan kedalam alat pencetak briket dan dicetak dengan hidrolik press 5 ton ditahan selama 5 menit
- Lalu briket di jemur dibawah sinar matahari selama 3 hari atau oven dengan sushu 105 c selama 5 jam.
No comments:
Post a Comment