a. Pengendalian Selama
Pengolahan (Proses)
Banyak cara-cara pengendalian mutu yang berkaitan dengan
proses yang teratur. Contoh-contoh atau sample
dari hasil diambil dalam jarak waktu yang sama dan dilanjutkan dengan
pengecekan statistik untuk melihat apakah proses dimulai dengan baik atau
tidak. Apabila mulainya salah, maka keterangan kesalahan ini dapat diteruskan
kepada pelaksana semula untuk penyesuaian kembali. Pengawasan dari proses harus
berurutan dan teratur. Menurut Muhandri (2006), apabila input dan proses baik (terkendali) maka output akan baik juga (terkendali). Sebaliknya apabila output tidak baik, salah satu input atau proses tidak baik (tidak
terkendali). Beberapa cara dilakukan untuk mengendalikan proses yaitu melakukan
pengendalian otomatis, menyusun dan melatihkan prosedur-prosedur kerja yang
digunakan karyawan untuk melakukan tugasnya, memeriksa dan mengukur kinerja
proses, melakukan analisis dan memberi umpan balik kepada perbaikan input dan kondisi proses.
b. Pengendalian atas
Barang/Hasil yang Telah Diselesaikan
Walaupun telah diadakan pengendalian mutu dalam
tingkat-tingkat proses, tapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil
yang rusak atau kurang baik. Untuk menjaga agar barang yang rusak tidak lolos
dari pabrik sampai ke konsumen, maka diperlukan adanya pengendalian atas produk
akhir.